Pada tahun 2003, dinas Perhubungan kabupaten Situbondo Jawa Timur merencanakan pembangunan terminal baru yang berlokasi di desa Bataan Kilensari kecamatan Panarukan. Tak tanggun-tanggung perencana dinas Perhubungan mengusulkan anggaran sebesar Rp. 36 milyar untuk pembangunan terminal baru itu. Pada tahun 2002 bagian Umum pemerintah kabupaten Situbondo menganggarkan untuk pembebasan tanah seluas 5 Ha tersebut senilai Rp. 2 milyar, termasuk pembangunan pagar keliling. Sampai sekarang terminal baru tersebut belum ada tanda-tanda untuk dilanjutkan, lebih tragis lagi terminal baru itu di tempati kerbau, bila musim tembakau terminal tersebut di sewa pedagang untuk menampung dan mengeringkan tembakau. Bahkan setiap tahun nya event cross pernah dilaksanakan di terminal itu, masuk kemana uang sewa tersebut...?
Menurut salah satu mantan sub bagian perencanaan dinas Perhubungan kabupaten Situbondo Adi mengatakan, " untuk merencanakan pembangunan terminal baru tidak semudah apa yang dibayangkan, gambar dan RAB nya sudah rampung, bahkan maket (miniatur lokasi dan bentuk terminal) sudah selesai. Bahkan Dishub merencanakan tehnik system kabel listrik, dan telepone dalam tanah. Terminal yang ada di kota sekarang ini rencananya akan di buat angkutan antar kota dan perdesaan. Demi kepentingan masyarakat umum, usulan proyek terminal baru itu sudah saya kawal saat sidang paripurna RAPBD, entah kenapa sampai sekarang pembangunan terminal baru Situbondo belum juga bisa dilaksanakan, " ujar Adi saat ngopi di terminal Situbondo. Politisi asal PDIP Eko Wahyudi mengatakan, pihaknya akan mempertanyakan uang sewa itu masuk kemana, demi untuk kepentingan masyarakat pada umumnya, perluasan kota, tata ruang kota dan untuk PAD kabupaten Situbondo pembangunan terminal harus di lanjutkan. (sun)
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق