2013/01/31

Jalan Senilai Ratusan Juta , Rusak Lagi


Pekerjaan peningkatan jalan ,Lapen di desa  Kayumas  Kecamatan Arjasa,kabupaten situbondo,yang dilaksanakan oleh CV.LABORA JAYA , dengan nilai kontrak Rp. 892.177.000.00, dan luas volume .2.250 M ini terkesan asal jadi. Kalau dilihat dari hasil pekerjaan peningkatan jalan yang  baru selesai dikerjakan,sangat jauh dari harapan.
Proyek  yang belum belum diserah terimakan ini kondisinya  pada saat ini sudah sangat memperhatinkan,badan jalan banyak yang berlubang, bahkan di beberapatitik terlihat sangat hancur.menurut informasi dari salah satu tokoh masyarakat yang  enggan disebutkan namanya  kepada SKN metro mengatakan ,bahwa jika dilihat dari fakta  dilapangan pada saat digelar pekerjaan aspal terlihat sangat tipis.mengingat kondisi desa kayumas yang merupakan  dataran tingingi atau daerah pegunungan seharusnya direncanakan dan dikerjakan dengan benar agar Mutu dan kualitas dapat dipertanggung  jawabkan.
Menurut Dinas PU Binamarga kabupaten Situbondo melalui Kabid Ir.Gatot  menerangkan tidak ada masalah dalam pekerjaan tersebut,karena proyek tersebut masih tahap pemeliharaan.”jika ada  pekerjaan yang rusak itu menjadi tanggung jawab dari pemenang tender atau CV. Walau demikian saya mengucapkan banyak terimakasih atas informasinya, Saya akan menindak lanjuti dan memastikan akan ada perbaikan.”Ujarnya  pada saat ditemui dalam ruang kerjanya.
Apa pun dalih dari Dinas PU bina marga tersebut mungkin bisa diterimah,namun yang menjadi pertanyaan  apakah pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan BESTEK . perlukiranya dinas terkait dan lembaga penegak  hukum untuk menindak lanjuti dan meng evaluasi pekerjaan tersebut . Jika ditemukan adanya pengurangan volume maka penegak hukum layak untuk memproses  secara hukum….
(MAS)

Rehab Gedung SDN 5 Kayumas Terbengkalai


Perkembangan Dunia pendidikan kabupaten Situbondo dibawah kepemimpinan bupati  H. Dadang Wigiarto SH , mengalami banyak kemajuan yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Dimana sejak dicanagkan  oleh Pemerintah Melalui kementrian Pendidikan ,telah terbukti dengan banyaknya  gedung Sekolah  yang telah dibangun atau direhab. Demi kenyamanaan dan ketenanga guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar.
Namun sayang  pembangunan gedung Sekolah atau rehab yang  telah dilaksanakan masih jauh dari harapan . salah satu contoh : Pekerjaan rehab gedung kelas  SDN 5 Kayumas ,yang dikerjakan oleh CV atau rekanan di  Situbondo sampai saat ini masih belum  terselesaikan,Sehingga proses belajar mengajar  tidak berlangsung  maksimal. Padahal batas waktu pelaksanaan rehabilitasi tersebut sudah lewat,seharusnya pekerjaan terselesaikan pada bulan Desember 2012 .
Dalam kegiatan rehab tersebut  tidak terpasang papan nama proyek  sehingga  masyarakat merasah kesulitan untuk mengetahuinya, termasuk sumber dana yang di pergunakan  dan diduga pihak rekanan sengaja tidak memasangnya.
Hasil infestigasi SKN metro dilapangan terkait pelaksanaan rehab kelas di SDN 5 Kayumas menemukan banyak kejanggalan,hal ini dibuktikan dengan adanya kayu bekas yang terpasang dan pemasangan Slop Cor yang kurang maksimal. Seharunya pihak CV atau rekanan  dalam pelaksanaan lebih mengacu pada RAB dan BESTEK yang ada.
Pada sa’at ditemui Kasi DIKDAS bagian sarana dan prasarana(SARPRAS) Dinas Pendidikan kabupaten Situbondo,mengatakan bahwa telah berkunjung dan melihat secara langsung kelokasi tersebut, dan telah melakukan kordinasi  terkait keterlambatan pembangunan rehab yang telah dilasanakan. Bahkan dua kali surat undangan yang telah layangkan tidak di hadiri oleh pihak Cv atau rekanan.dan yang pasti aka nada sangsi dan benda atas keterlambatannya. (MAS)



2013/01/30

Mantu dilaporkan kepolisi,palsukan semua data identitas Ibu kandung wadul ke LSM dan Wartawan minta keadilan


Mantu yang diduga telah menelantakan istri dan anaknya di Desa Balung Lor kecamatan Balung Kabupaten jember,diduga masih belum bercerai,terancam dipidanakan oleh orang tua mawar(nama samaran) yang anaknya telah dinikahi sejak 4 bulan yang lalu,namun mimi selaku orang tua mawar sejak awal yang paling menentang perkawinan mawar bersama adr ,karena identitas adr masih belum jelas,dengan segala cara mimi menentang hubungan mereka berdua,namun meski ditentang oleh mertua adr menggunakan dengan segala cara untuk menikahi mawar yang sudah menjadi gantungan hatinya dengan cara mendekati paman mawar,setelah adr bisa mengambil hati pamannya berupaya membujuk pamannya untuk meminang mawar,mendapat sambutan dari paman adr yang berkelahiran bandung jawa barat yang diduga berupaya merekayasa data identitas dengan berdomisili kelurahan mimbaan Kec Panji kelahiran Situbondo
Sangat ironis sekali dengan mudahnya pemerintah situbondo membuat identitas seseorang dengan mudah tanpa memikirkan dampak apa yang akan menimpa masyarakat,salah satu contoh mimi salah satu pedagang kaki lima di terminal situbondo yang merasa dirugikan dan merasa kecolongan,anak yang semata wayang yang telah dibesarkan olehnya telah menikah tanpa restu olehnya,mimi akan menuntut dari tingkat rt ,kelurahan,KUA,mengapa bisa begitu mudahnya telah menikahkan anaknya tanpa melihat identitas mantunya dengan teliti apa semudah itu ungkapnya
Sementara itu hasil penelusuran tim  investigasi jatimpos ke Desa Balung Lor bertemu kades H.gufron dan menurutnya “saya tidak pernah mengeluarkan surat pindah maupun pidah kawin kepada adr,mestinya adr untuk menikah ditempat luar kota harus menunjukkan surat akte cerai asli,dan adr memang benar benar berdomisili Desa Balung Lor namun sampai sejak ini tidak pernah meminta surat pindah jelasnya Kades gufron
Ditempat terpisah tim investigasi meneruskan penelusurannya menemui mertua adr yang ada dibalung dan mertuanya menjelaskan “bawa sampai saat ini kami belum pernah mendapatkan surat pangilan cerai sampai saat ini,bahkan kapan cerainya saya kok  baru tau dari sampean mas.  jelasnya kaget
Saat dikonfirmasi KUA Panji menjelaskan saat dikonfirmasi “kalau persyaratan data sudah lengkap maka saya berdosa kalau mereka tidak dinikahkan,dan untuk persyaratan semuanya kewenangan kelurahan,serta dia aja kaget dengan melihat adr berkelahiran situbondo  ungkapnya,ditempat terpisah sigit selaku lurah Mimbaan dokumen kepindahannya sudah lengkap ,lebih lanjutnya sampean hubungi pak RT setempat”jelasnya (AS’AD)

2013/01/28

Busro Tenggelam di Sungai Saat Buang Air Besar


Busro 47 tahun dari dua orang anak warga desa sumber kolak RT,3/1dusun pareyaan kecamatan panarukan kabupaten situbondo,minggu tanggal 3 januari 2013 jam tiga dini hari sebelum melakukan aktifitasnya setiap hari di pasar sumber kolak pamitan kepada istrinya hendak pergi  kesungai yang tak jauh dari rumahnya untuk membuang air besar di sungai tersebut..
Namun busro yang pergi ke sungai hendak membuang air besar tak pulang-pulang sampai matahari terbit Busro belum juga pulang ‘akhirnya istri busro meminta tolong kepada warga dan keluarganya untuk mencari  suaminya yang belum pulang dari sungai.
Dengan adanya kejadian tersebut maka warga dan keluarganya yang dibantu oleh tim penolong dari BPBD kabupaten Situbondo untuk mencari busro di sepanjang sungai tersebut .namun dalam pencarian tersebut warga pertama menemukan sarung dan sandal sudah terseret arus air sampai ke hilir.namun beberapa  jam kemudian tim penolong dari BPBD berhasil    menemukan tubuh busro dalam kondisi  meninggal,
 Dengan adanya kejadian tersebut maka pihak yang berwajib jasad korban akan dibawa ke rumah sakit untuk di otopsi untuk  mengetahui sebab dari musibah tersebut,namun dari pihak keluarga korban jasad korban tidak di perbolehkan dibawa ke rimah sakit untuk di otpsi ,
Keluarga korban hanyabisa pasrah karena kejadian tersebut murni kecelakaan tdan idak ada unsure lain, karena saat korban berpamitan mau ke sungai untuk buang air besar dalam kondisi kurang sehat atau sakit. (HERU)

2013/01/26

Amrawi, Warga Desa Kesambirampak Diduga Dukun Santet

Berawal dari salah satu warga dusun karang layar Rt 03/o8 yang mempunyai penyakit aneh dan sulit disembuhkan.sehingga timbul opini dimasyarakat bawa penyakit  yang diderita oleh Pak sugito berasal dari ilmu santet  yang dimiliki oleh pak Amrawi,menurut keterangan dari keluarga  Pak sugito dan warga yang lain bahwa sakitnya pak ahwari juga ulah dari pak Amrawi.
Dengan adanya kejadian yang menimpah keluarga pak sugito dan keluarga Ahwari masyarakat dusun karang layar, desa Kesambirampak, kecamatan Kapongan, kabupaten Situbondo. dengan serentak mendatangi rumah pak Amrawi yang diduga mempunyai ilmu santet dan meminta untuk segera angkat kaki dari lingkungan Rt 03/08 tersebut.
Kepala desa Kesambirampak H.M. As’adi yang didampingi oleh kepala dusun karang layar berhasil meredam kemarahan warga dan menghimbau semua warga masyarakat untuk tidak melakukan hal yang anarkis, dan berjanji akan menyelesai masalah ini dengan baik dan bijaksana.
Demi keselamatan pak Amrawi, dimankan  di Kantor POLSEk Kapongan. pada hari  esok harinya jum’at  25 januari 2013 jam 08.00 WIB bertempat dikantor desa kesambirampak  diadakan musyawarah antara keluarga terdakwa dukun santet dan keluarga korban yang di ikuti oleh warga dari lingkungan tersebut yang bertujuan untuk memberikan dukungan moral,sehingga suasana dikantor desa kesambirampak  menjadi ramai.namun proses musyawarah yang dipandu oleh kepala desa dan didampingi muspika Kecamatan kapongan berjalan lanc ar dan sukses.
Keinginan masyarakat  agar Amrawi tersangkah dukun Santet keluar dari lingkungan  Rt dan dusun tersebut .  Dan Amrawi sepakat untuk keluar (pindah rumah). untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,sesuai dengan kesepakatan bersama maka dibuat surat pernyataan.yang menyatakan bahwa saya (Amrawi) siap pindah hari ini juga( jum’at 25 januari 2013 ) dari dusun karang layar desa kesambirampak, kecamatan kapongan.
Kepada SKN metro , putra dan putri dari bapak Amrawi  yang  turut serta mendampingi merasa sedikit kecewa dan capek karena tuduhan tersebut,Mungkin ini lebih baik mas.. kata terakhir  yang terlontar dengan nada agak serak dan terpatah patah. ……(MAS)

BNPB: Tanggap Darurat Perlu Diperpanjang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menyatakan masa tanggap darurat banjir di wilayah DKI Jakarta perlu diperpanjang selama 7-10 hari ke depan karena masih banyak persoalan pascabanjir di lapangan yang belum terselesaikan.
"Kami mengusulkan agar masa tanggap darusat banjir diperpanjang menjadi masa transisi darurat sampai tujuh hingga 10 hari ke depan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu (27/1/2013).
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, di lapangan kini masih banyak masalah yang belum terselesaikan pascabanjir terjadi. Sutopo mencontohkan, hingga kini masih ada lebih dari 4.500 pengungsi, banyak kerusakan sarana dan infrastruktur yang harus diperbaiki, hingga sampah di sungai yang harus diangkut dan disingkirkan.
"Lumpur di pemukiman juga menjadi masalah lain ditambah pompa waduk-waduk yang masih rusak, dan prasarana lain yang harus juga diperbaiki. Ini semua perlu waktu," katanya.
Ia mengatakan, keputusan untuk mencabut dan memperpanjang masa tanggap darurat sepenuhnya ada di tangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Oleh karena itu, ia berharap usul BNBP untuk memperpanjang masa tanggap darurat menjadi perhatian serius.
"Untuk bisa menggunakan dana BNBP sebagai dana untuk memperbaiki kerusakan dan pemulihan pasca-banjir harus ada pernyataan dari Gubernur DKI sehingga dana bisa cair. Kalau tidak ada pernyataan itu kami kesulitan," katanya.
Menurut dia, jika mekanisme itu tidak dipenuhi maka BNBP tidak bisa mencairkan dana "recovery" banjir karena menyalahi ketentuan.
"Kami khawatir akan ada temuan BPK kalau ini dipaksakan cair tanpa pernyataan Gubernur," katanya.(ANTARA)

2013/01/25

Banjir Rob Terjang Kapal Thangker di Pelabuhan Kalbut

Angin dan ombak yang berhembus kencang kemarin, Kamis (10/1) telah membuat sejumlah nelayan di perairan Kalbut, Situbondo, Jawa Timur (Jatim) ketar-ketir untuk melaut. Tidak hanya itu, Angin kencang dan gelombang ombak yang tinggi juga sempat mampu menghempas sebuah kapal thangker berbobot lima ton yang mengangkut bahan mentah minyak dan gas (migas).

Akibat dari terjangan ombak tersebut, kapal thangker itu kini berada di posisi bibir pantai, perairan Pelabuhan Kalbut. Dan kapal besar tersebut juga sempat menjadi tontonan gratis dan hiburan para warga masyarakat setempat. Selain jadi tontonan gratis warga,kapal yang memuat bahan mentah dan akan dikirim ke Indonesia Timur itu juga dimanfaatkan oleh sebagian pedagang buah dan camilan.

"Saya mulai kemarin nonton kapal thangker ini bersama keluarga, mas," ujar warga yang nonton kapal kandas bersama keluarganya, Kamis (11/1) di tepi pantai.
Sementara itu ketika diknfirmasi seputar hal terkait kepada Kepala Syahbandar Pelabuhan kalbut, Drs, Anshori mengatakan,"Anak buah kapal itu banyak dan kandasnya baru kemarin terkena terjangan ombak yang hingga sekarang masih kandas di bibir pantai," ujarnya. (ans)

Murid MAN 2 Situbondo Unjuk Rasa

Dunia pendidikan di kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim)  untuk yang ke sekian kalinya tercoreng arang hitam. Pasalnya, hanya gara-gara ulah dari perbuatan seorang siswi kelas III yang berinisial AW (16) yang telah menjalin hubungan mesra dengan NM (30), sang guru di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 tersebut.

Adalah bermula ketika sang guru NM yang menjalin kasih dengan AW selama setahun setengah, kini AW harus dikeluarkan dari sekolah tersebut. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa, atas desakan teman-temannya, AW diharuskan keluar atau dipecat karena diniilai mereka telah mencoreng nama baik sekolah.

Dan hubungan kasih antara AW dan sang guru, NM itu kini telah terkuak karena cerita dari mulut ke mulut para siswa di lingkungan itu. Sehingga ujung-ujungnya, mereka (para siswa MAN 2) bersepakat berunjuk rasa yang tuntuttannya agar AW tidak berada di sekolah itu.

Pagi itu, Selasa, (15/1) suasana halaman sekolah hingga di luar pagar sekolah tampak ramai hiruk pikuk para siswa yang membentangkan poster dengan isi tulisan menghujat AW dan sang guru. Unjuk rasa tersebut pun terendus aparat kepolisian setempat yang pada akhirnya harus mengamankan AW dari amukan teman-temannya karena tidak segera pindah dari sekolah itu.

"Hubungan AW dengan NM sudah seperti hubungan suami istri, mas. Dan keluarga AW tidak merestui hubungan itu, keluarga AW pun melaporkan hal itu ke Mapolres Situbondo yang sekarang anggota Polres beserta Kasat Reskrim hadir menemui kepala sekolah MAN 2 sekarang," ujar salah satu guru di MAN 2, Selasa, (15/1).

Sementara itu ketika Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP. Sunarto dimintai komentar seputar hal tersebut oleh sejumlah wartawan mengatakan,"Untuk berkasnya, kami dalam waktu dekat ini akan menyerahkan ke pihak Kejaksaan Negeri, dan kami tidak menahan N karena dia tak mungkin melarikan diri dan kami tau rumah dia," ujar Kasat Reskrim Polres Situbondo. (ANS)

Banjir Bandang Jebol Tanggul dan Rendam Puluhan Rumah Warga


Banjir bandang menerjang puluhan rumah warga di Desa Silowogo Kecamatan Bungatan, Situbondo. Banjir  terjadi pada awal tahun setelah selama dua jam diguyur hujan deras.
        Terjangan banjir menimpa rumah warga tersebut dipicu setelah tanggul sepanjang lima puluh meter jebol di kali Pelalangan  desa setempat. Banjir air bercampur lumpur ini pun masuk ke rumah-rumah warga karena ketinggian air  saat terjadi banjir mencapai satu meter.
      Warga pun sempat panik berhamburan keluar rumah dan mencari dataran lebih tinggi karena khawatir terjangan banjir bandang semakin besar hingga mengancam keselamatan jiwa.
         Apalagi, di kantor desa terdengar suara kentongan bertanda ada bencana” Jadi warga panic dan berlarian keluar rumah karena terjangan air mencapai satu meter dan sangat besar” ujar Ahmadi warga korban Banjir.
        Selain merendam rumah warga banjir juga merusak hektaran tanaman padi milik petani.Tanaman padi yang baru berumur satu bulan porak poranda akibat tertimbun air bercampur lumpur.  
Menurut Camat Bungatan, Sutrisno, banjir terjadi karena pendangkalan sungai kali Pelalangan membuat air dari pegunungan meluap.” Jadi banjir ini karena terlambat dilakukan normalisasi di Kali Pelalangan hingga terjadi pendangkaan dan akibatnya air meluap begitu ada kiriman dari pegunungan” ujarnya.
Banjir terjadi di desa Silowogo Camat dan pejabat Muspika langsung turun tangan dan melakukan pendataan rumah-rumah yang menjadi korban terjangan banjir.
      Kerugian akibat banjir ini masih belum diketahui, namun ditaksir mencapai puluhan juta rupiah karena tidak kerusakan rumah akibat banjir” kita sudah laporkan kepada BPBD, nanti jumlah kerugian biar ditaksir sendiri. Kita hanya menjdata jumlah korban banjir dan tanaman petani yang rusak” terang Camat Bungatan Sutrisno. (ANS)

Ketika Hujan Sepanjang Jalan Madura Dan Jalan Bawean Berubah Menjadi Sungai

Jalan Madura dan Jalan Bawean Nampak seperti sungai kemungkinan saluran air yang ada di jalan tersebut tidak memadahi untuk menampung air hujan ,debet air yang sangat tinggi membuat badan jalan di sepanjang jalan Madura tertutup air.kemungkinan selokan yang baru selesai dikerjakan tidak mampu menampung air hujan tersebut , pekerjaan drainase di jalan Madura itu padahal baru dikerjakan pada tahun 2011,sehingga pengguna arus lalu lintas ( LALIN ) dijalan Madura dan jalan bawean itu sangat terganggu.bahkan di jalan Madura dan bawean tersebut ketika air mulai surut banyak sampah yang berserakan,sehingga dijalan itu Nampak kotor sekali. menurut penuturan salah satu  warga kepada media ini  bahwa di sepanjang jalan tersebut padahal tidak ada warga yang membuang sampah sembarangan,karena warga sadar dan sangat peduli terhadap lingkungan,yang saya herankan padahal pekerjaan drainase dijalan ini baru tahun 2011 dikerjakan kenapa masih banjir yam as?tuturnya kepada koran fokwas.
Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menghimbau, kepada pihak terkait yang sangat peduli terhadap kenyamanan arus lalu lintas dijalan Madura dan bawean ,setiap kali hujan selalu tergenang air, dimohon agar memantau ulang disaat hujan.( as )