2013/10/03

Marak nya Toko Ritel Modern Di situbondo, KPPT Di Tuding Langgar Perda
Situbondo-
Meluas nya toko ritel modern di kabupaten Situbondo seperti Indomart dan Alfamart, mendapat reaksi keras dari Naungan Institut. Rabu (25/09) minggu kemarin LSM Naungan Institut turun jalan, mereka mendatangi kantor DPRD dan kantor Pemkab Situbondo dengan membentangkan poster “ tolak Indomart dan Afamart di kab Situbondo “ . Saat ini pemerintah kab Situbondo memberikan ijin berdirinya toko ritel modern tersebut tanpa memperhatikan dampak negative terhadap para nasib pedagang kecil dan pasar tradisional yang ada di kab Situbondo. Dalam orasinya di depan gedung DPRD direktur LSM Naungan Agus Ari Cahyadi menolak atas keputusan pemkab yang telah memberikan ijin kepada 52 gerai ritel toko modern, keputusan tersebut sangat merugikan pedagang kecil dan pasar tradisional, karena tidak mampu bersaing di tengah tantangan di saat krisis ekonomi saat ini. “ Kami meminta kepada pemkab Situbondo untuk melakukan Moratorium perijinan toko modern untuk menghindari dampak yang lebih luas sehingga tidak terlanjur membunuh pedagang kecil dan pasar tradisional di kab Situbondo. Rumuskan perda dengan opsi terbaik, sehingga bernilai adil dan tidak saling dirugikan. Kantor Perijinan kab Situbondo jangan asal memberikan ijin, analisa dan kaji dampak negatifnya, sudah tau jarak antara toko ritel modern tersebut paling sedikit 1 km tetap saja dilanggar “ tegas Ari.
Sebelum di temui salah satu anggota dewan, petugas keamanan meminta perwakilan demo untuk masuk menemui anggota dewan, namun hal itu di tolak oleh Ari “ saya tidak mau masuk kedalam, temui saya diluar, biar tau teriknya panas matahari, kalau di dalam enak ruang ber ac, kalau saya ke dalam teman-teman di luar kepanasan “ , ugkap nya. Akhirya H. Fahrudi Apriawan komisi II yang membidangi masalah tersebut menemui para pendemo, “ sebelum saudara-saudara datang ke sini pada tanggal 7 juni 2013 saya sudah menggodok perda jarak antara pedagang kecil dan toko modern, saya juga hearing dengan kantor perijinan, menstresing untuk jangan lagi ada pembangunan Indomart dan Alfamart di Situbondo, tapi apa yang terjadi, kantor perijinan melanggar perda, saya tidak di gubris, mana visi misi bupati untuk meningkatkan usaha kecil, di perda sudah jelas jarak antara pedagang tradisional dengan toko modern itu 1 km, ini sudah jelas toko modern di bangun di dekat toko pracangan, imbasnya apa mereka bisa bangkrut, dalam bulan ini perbub dan perda saya akan sahkan “ , terang Fahrudi.
Suasana sedikit memanas, saat para wakil rakyat di tuding tidak mau kepanasan, justru sebaliknya Fahrudi meminta para pendemo untuk membuka Helm para pendemo, “ kalau kalian merasa pedagang kecil, buka Helm kalian disini kita biar transparan, ini rumah kalian, saya pesuruh kalian, jadi kita jangan saling menjelekkan “. Selesai orasi di depan gedung DPRD masa bergerak menuju kantor pemkab, mereka di temui Asisten bupati, masa kecewa karena tidak di temui bupati karena berhalangan. Asisten bupati yang membidangi masalah tersebut Aries Marhaento berjannji akan menyampaikan aspirasi pendemo ke bupati. Sunawi
Caption foto;
Para pendemo saat orasi di depan gedung DPRD kan Situbondo, Tampak Agus Ari cahyadi pegang microphone, Fahrudi saat merasakan teriknya panas matahari


2013/05/30

Gara-gara Foto Pria Telanjang dada di HP, Sisiwi SMA Ibrahimy Panji Situbondo Tidak Diluluskan






 Untuk yang ke sekian kalinya, dunia pendidikan di Kabupaten Situbondo tercoreng arang hitam. Pasalnya, salah satu siiwi SMA kelas III swasta di situbondo bernama Nimas Puspitaningrum telah mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi dari pihak sekolahnya, tempat ia menuntut ilmu.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun  di lapangan menyebutkan bahwa, ketika siswi yang tinggal di Kelurahan Dawuhan tersebut usai mengikuti Ujian nasional (UN) di sekolahnya, ternyata pihak sekolah menyatakan tidak lulus dengan alasan dirinya telah diotuding menjelekkan nama sekolahnya karena berpose mesum di HP. Dalam hal ini, siswi tersebut, oleh sekolah dinyatakan amoral.
Ketika Kepala sekolah SMA IBrahimy Panji  tersebut yang berinisial Drs.Moh. Sonhaji, Mpdi  dikonfirmasi sejumlah wartawan, mengatakan,"Sudah kami putuskan di dalam rapat pleno bersama sejumlah guru dan kami memutuskan bahwa dia itu tidak bisa lulus ya karena berkaitan dengan akhlakul karimah, maka kami tidak tidak bisa meluluskan," ujarnya, Kamis (30).
Sementara itu menurut Direktur  LSM "Radar" Situbondo yang juga praktisi hukum mengatakan,"Hal tersebut merupakan sebuah bentuk kedzoliman dari SMA Ibrahimy terhadap siswinya, karena penilaian persoalan akhlaukl karimah itu sangat subyektif sekali. Apalagi tidak termasuk di dalam mata pelajaran yang diujikan, walaupun menurut kriteria kelulusan ada yang bersifat non akademik, namun kan harus jelas dan obyektif. Alasannya, tindakan dzolim tersebut bisa saja menimpa siswi yang lain hanya karena di HP-nya tercover gambar seorang lelaki bertelanjang dada. Sedang dia punya persoalan di luar sekolah, yang konon punya masalah dengan pacarnya, sampai dengan masuk ke meja hijau gara-gara mempidanakan pacarnya karena disetubuhi, hal tersebut justru Nimas itu adalah korban dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang padanya, walaupun menurut Kepala Dinas Pendidikan Situbondo bahwa kelulusan juga harus didukung dengan akhlakul karimah yang baik, ini mencerminkan bahwa Diknas Situbondo itu seperti paduan suara, karena turut serta melakukan perbuatan yang merugikan siswi tersebut yang semestinya dicari jalan keluar bagaimana supaya anak tersebut tidak dirugikan, dan masa depan pendidikannya yang semestinya dilindungi dan dimajukan justru sangat ironis setali mata uang dengan SMA Ibrahimy Panji Situbondo.
dan peristiwa tersebut menunjukkan bahwa dunia pendidikan di Situbondo mengalami kemunduran dan sangat memprihatinkan apalagi kalau hal tersebut mhak asasi anak, yang tak terpisahkan sebagai bagian dari hak asasi manusia yang termaktub di dalam uud 1945 dan konvensi perserikatan bangsa-bangsa. Bahwa, anak pada prinsipnya  di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara anak merupakan penerus  bangsa yang berhak mendapatkan perlindungan dari Negara dan pemerintah dan bebas dari diskriminasi dari segala tindakan dan upaya kekerasan. Menyikapi persoalan tidak di luluskannya Nimas Puspita Ningrum No Induk 5865, oleh SMA Ibrahimi Panji Situbondo ini masuk kategori tragedi kemanusian yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, sehingga hal tersebut bisa di adukan kepada KPAI (Komisii Perlindungan Anak Manusia ), Komnas Ham dan Kementrian pendidikan dan kebudayaan RI di Jakarta.Kalau kita inventarisir terhadap masalah yang menimpa Nimas Puspitaningrum yang kemudian menyebabkan tindakan tidak diluluskannya Nimas Puspitaningrum ini sudah merupakan tindakan perbuatan melawan hukum yang semena-mena oleh sekolah kepada siswinya, Nimas Puspitaningrum, sehingga bisa dilakukan upaya hukum yaitu melakukan gugatan ke pengadilan untuk mencari keadilan, selain itu, Bupati Situbondo, selaku otoritas pemegang kekuasaan dan pemerintahan di Kabupaten situbondo semestinya juga harus bertanggung jawab terhadap masalah tersebut, begitu pula Dinas Pendidikan Situbondo sebagai instansi terkait," papar Sayonara, SH, kamis (30/5). (ans)

2013/04/28

Oknum Dokter Spesialis di Duga  Pungli pasien Jamkesmas


Situbondo  -FOKWAS ; Berbagai Pungutan Liar (pungli) di lakukan oknum dokter  makin meraja lela. Seperti sebelumnya praktik pungutan liar kepada pasien kembali terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Abdoerrahem Situbondo . Bahkan, di duga pungutan liar itu diduga dilakukan oleh oknum dokter spesialis kandungan dokter Achsin.

Tanpa sepengetahuan manajemen rumah sakit, dokter Achsin menarik uang kepada pasien Jamkesmas  sebesar Rp 2,5 juta. Alasanya untuk biaya operasi. korbannya, Yuliati  (27) warga Sumber kolak kecamatan Panarukan. Kondisi ibu dua anak itu tak sadarkan diri selama beberapa hari  setelah di pulangkan dari rumah sakit. Mengingat anak laki-laki yang di lahirkannya meninggal.

Menurut penuturan suami Juliyati, Sutaryono (45) kepada koran fokwas one line uang Rp 2,5 juta tersebut di bayarkan loket pembayaran namun penjaga loket itu menyarankan kepada Sutaryono bahwa uang agar di berikan langsung kepada dokter Achsin ke tempat prakteknya tanjung sari yang ada di jalan Ahmad Yani. Tapi entah kenapa selang tiga hari kemudian uang 2,5 juta itu di kebalikan oleh dokter Achsin melalui orang yang tak di kenal, di kabarkan orang misterius tersebut suruhan dari dokter spesialis itu.

Saya membayar uang Rp 2.5 Juta itu kepada dokter Achsin ke tempat prakteknya di jalan Ahmad yani” kata Sutaryono Senin (22/4) sore di rumahnya.

Tak hanya Juliyati yang menjadi korban praktik pungli dokter Achsin, hal itu juga menimpa pada seoorang pasien Jamkesmas, Saniati ( 43) warga desa Tribungan kecamatan Mangaran  Situbondo. Di ungkapkan oleh salah satu kerabat Saniati, pada tanggal 17 April 2013 pukul 13 : 00 wib Saniati  di rujuk kerumah sakit dr.Abdoerrahem Situbondo.  Selama tiga hari Saniati di rawat di rumah sakit itu karena mengalami tumor pada kandungannya.

Ketika menjalani perawatan kerabat dari keluarga pasien itu mengaku  di tarik biaya Rp 2 juta rupiah oleh oknum rumah sakit Bu Hayyin(45) selaku bidan bersalin di rumah sakit itu namun, penarikan biaya tersebut di duga  di latar belakangi juga oleh dokter Achsin  padahal, keluarga Saniati sudah jelas –jelas  mempunyai kartu Jamkesmas.

Ironisnya uang pungli itu di kembalikan oleh pihak rumah sakit ketika salah satu keluarga Saniati meminta uang itu kembali, sementara  kondisi Saniati justru memburuk setelah dirawat di rumah sakit itu.

"Awalnya saya juga terkejut dengan biaya yang di minta oleh pihak rumah sakit katanya biaya itu di minta oleh dokter Achsin melaui tangan Bu Hayyin, tapi saya meminta uangnya di kembalikan  “ kata salah satu keluarga Saniati, saatdi temui di rumah sakit  Kamis (25/4) sore.

Permasalah itu telah menjadi buah bibir warga setempat. Banyak yang beranggapan bahwa kejadian itu merupakan unsur kesengajaan. Masih banyak keluarga pasien yang ditarik uang tidak resmi oleh dokter Achsin.

Sementara mengingat banyak persoalan yang terjadi di lingkup rumah sakit dr. Abdoerrahem itu, Direktur RSUD Situbondo Dokter Toni dan pihak Dinas Kesehatan Situbondo terkesan cuek dengan persolan tersebut.(Tim).


Tempat praktek DR. AKCHIN.jpg.JPG

2013/04/27

Peresmian Kantor FOKWAS


Forum komunikasi wartawan situbondo (Fokwas) meskipun bukan wadah organisasi wartawan sebesar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), namun wadah organisasi profesi ini adalah wadah yang anggotanya kompak dan penuh solidaritas, yang peresmiannya sudah diresmikan beberapa bulan lalu yang dihadiri oleh pihak pemerintah kabupaten (Pemkab) yang dalam hal ini diwakili oleh Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Situbondo.
Bertepatan dengan hari Maulid Nabi Mohamad SAW, organisasi ini diresmikan oleh sejumlah pejabat Pemkab dan jajarannya termasuk dari unsur Kemenag (Depag) beserta para anggota FOKWAS.

"Haram" Bagi Anggota FOKWAS yang Tidak Memiliki Karya Tulisan

Setahun sudah organisasi wadah profesi wartawan di Kabupaten Situbondo yang bernama FOKWAS (forum komunikasi wartawan Situbondo) untuk membenahi diri di tubuh organisasi. Dalam hal ini anggota FOKWAS yang jumlahnya semula 40 orang lebih, kini perlahan mulai menyusut menjadi sekiatr kurang lebih 30 orang. Penyusutan jumlah anggota yang disebabkan oleh tuntutan profesi tersebut adalah karena di antara 40 orang itu mengalami penyeleksian dalam sebuah tes tulis menulis. Walhasil, sekitar 10 orang tereliminasi karena dinyatakan tidak mampu dan dinyatakan tidak memiliki bakat menulis. Dalam hal ini bakat menulis berita.
Dan sebagai bentuk pernyataan genderang perang bagi anggota FOKWAS yang tidak bisa menulis berita, kebijakan Ketua FOKWAS, Sunawi. Sos dan kawan-kawan membuat selebaran yang ditempelkan di kaca depan pintu masuk Kanor FOKWAS dengan bunyi: "WARTAWAN BODREK DAN LSM ABAL-ABAL DILARANG MASUK".
Dan sekarang, setelah selebaran tersebut tertempel, maka sejumlah anggota FOKWAS yang tak punya bakat menulis semula sering cangkruk di kantor, mulai jarang terlihat lesehan di kantor FOKWAS. Wah, manjur juga tuh selebaran. Haha...haha...hahah....ha....ha..ha...
MUNTABER? Minggir!!!!!! BODREK? HARAAAM!!!!!!!

2013/04/24

FATAYAT NU DAN BKKBN ADAKAN SEMINAR PENANGGULANGAN DAMPAK NARKOBA, HIV AIDS SERTA KESEHATAN, REPRODUKSI WANITA


Pada saat ini Situbondo  sedang gencar-gencarnya memerangi narkoba dan sex bebas yang banyak dilakukan oleh berbagai kalangan usia, yang banyak dilatar belakangi karena berbagai hal yang antara lain pergaulan bebas dan himpitan ekonomi. Dalam upaya pemberdayaan wanita, Fatayat NU bekerja sama dengan BKKBN mengadakan kegiatan ini mengingat di Kabupaten Situbondo penderita HIV AIDS kurang lebih sudah pada angka diatas 100 orang dan angka ini menunjukkan kenaikan grafik dari jumlah penderita HIV AIDS pada tahun-tahun sebelumnya. Ungkap ketua panitia Jazilah Fauzan, S.Pd.I dalam acara Seminar  Penanggulangan  Dampak Narkoba, HIV AIDS Serta Kesehatan, Reproduksi Wanita pada Rabu (24/4) di RS Titian Medical Centre (TMC) Desa Bletok Kecamatan Bungatan yang dihadiri oleh Ketua DPRD,  BKKBN, Dinkes, perwakilan Muspika, TNI, POLRI dan kurang lebih 200 anggota Fatayat NU Wilayah Barat.  Pada sela-sela acara , Mamluatul HS  atau biasa disapa Mbak Luki, menyampaikan bahwa nara sumber pada acara seminar ini dari Dinkes, BNN Kabupaten dan BKKBN Propinsi.
Sedangkan Fauzi Rahmat, Dirut TMC menyampaikan kalau wanita itu jangan didiskriminasi dan kepada ibu-ibu agar terus belajar, gemar membaca dan berkarya. Sehingga tidak dibodohi dan benar-benar tercipta pemberdayaan wanita. Peranan swasta juga sangat penting dalam peran serta pembangunan, untuk itu system birokrasi di Kabupaten Situbondo perlu banyak diperbaiki seperti halnya pada waktu saya melakukan proses perizinan dalam mendirikan Rumah Sakit TMC, begitu lama dan sulit, ungkap Fauzi Rahmat.
“Dengan berbagai kejadian yang juga sedang menghadapi reses, pada tahun yang lalu berdasar Perda nomor 2 tahun 2004 tentang Prostitusi, DPRD bersama pemerintah terkait sudah turun ke tempat-tempat prostitusi dari mulai wilayah Barat sampai Timur dan secara resmi tempat-tempat prostitusi tersebut sudah ditutup. Akan tetapi secara normative, praktek prostitusi tetap berjalan dan tambah ramai pengunjungnya dan tarif PSK tersebut variatif. Mayoritas para PSK tersebut, bukan orang Situbondo tapi dari luar daerah dan kabupaten. Untuk itu, melalui Fatayat yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, BKKBN dan yang terkait  dapat melakukan langkah preventif mulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan melalui seminar penanggulangan dampak Narkoba, HIV AIDS serta Kesehatan, Reproduksi wanita sebagaimana yang disampaikan dalam sambutan sekaligus pembukaan acara seminar oleh Ketua DPRD, Zainiya. (Hakim)

2013/04/06


MASYARAKAT RESAH AKIBAT NAIKNYA TARIP PDAM

 
fokwas online

SITUBONDO dengan  dikeluarkannya Pengumuman atau kebijakan Pemerintah tentang peraturan baru masalah kenaikan tarip  Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Situbondo bagi pelangannya, banyak dikeluhan  oleh berbagai lapisan masyarakat baik dari lapisan masyarakat menengah keatas sampai masyarakat ke bawah
, pasalnya  peraturan atau kebijakan yang di buat pemerintah  sangatlah  menyimpang atau tidak memuaskan terhadap  masyarakat karena kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menaikan tarip Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM)tidak sesuai dengan keinginan serta kondisi masyarakat Situbondo yang ada sekarang ini,yang  masyarakatnya tujuh puluh lima persen di bawah garis kemiskinan
,menurut ketua LSM RADAR,SAYONARO SH, saat hering di kantor  DPRD Situbondo yang mewakili masyarakat Situbondo,yang didampingi puluhan konsumen pelanggan PDAM,dihadapan ketua komisi dua  dan beberapa anggota Dewan,mengatakan,bahwa kebijakan yang diambil  oleh Pemerintah untuk menaikan tarip Air minum hingga 90% sangatlah keterlaluan
karena kebijakan Pemerintah  tersebut adalah kebijakan yang tidak populis,Pemerintah bukannya untuk lebih meningkatkan kesejahtaraan ekonomi masyarakat atau mengentas kemiskinan masyarakat, akan tetapi justru malah sebaliknya, karena ketika Pemerintah menaikan tarip baru itu tidak sporadis,  sehingga kebijakan tersebut sangat memberatkan terhadap konsumen,ironisnya lagi pelanggan hanya di tuntut untuk memenuhi kewajibannya saja oleh PDAM,padahal di lapangan pada kenyataanya air yang di gunakan oleh konsumen tidak memenuhi syarat kesehatan, air yang dipakai atau yang digunakan  oleh konsumen, air tersebut sangat kotor dan berlumut jika di gunakan untuk mandi bisa menyebabkan gatal gatal,,
persoalan tersebut masih belum tersentuh oleh petugas PDAM maupun Pemerintah ,karena ini sangat merugikan masyarakat, dan adapun kejanggalan kejanggalan yang di lakukan oleh pemerintah terkait masalah kenaikan tarip air minum ini, pemerintah daerah tidak pernah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat,pungkasnya
hasil hering kemarin dengan dewan komisi 2 ,bahwa akan segera menindak lanjuti keresahan masarakat tersebut dan akan segera sidak keberbagai tempat guna mengetahui langsung kualitas air yang sebenarnya. Kalau memang ternyata  dilapangan ditemukan air keruh dan kotor dan tidak layak konsumsi . maka dinas terkait akan dipanggil keKANTOR DEWAN guna dimintai keterangannya dan pertanggung jawabannya  tegas ketua komisi 2 H MUFLEH .( asari )
 

2013/03/31

Waspada…!, Jalan Raya Locangcang-Kendit Rusak Parah, PU Bina Marga, Gimana Pak...?




Sudah dua tahun belakangan ini, ruas jalan raya Locangcang sampai dengan desa Kendit rusak parah, pemerintah kabupaten Situbondo pada tahun 2011-2012 hanya mengalokasikan anggaran pemeliharaan jalan dari desa Wringin Anom sampai Paowan, tahun 2012 kemarin dari Paowan sampai dengan desa Locangcang, pemda hanya mampu memperbaiki dalam satu tahun satu section. Akibat rusaknya jalan tersebut, banyak pengguna jalan yang mengeluh. Padahal ruas jalan tersebut sering di pergunakan jalan alternatif, apabila jalan Wringin Anom – Panarukan di hadang banjir.

Hampir di semua titik jalan berlubang, di titik  jalan terlihat berlubang-lubang. Bahkan lubang tampak zig-zag, yaitu di lajur kiri dan kanan. Lubang itu memiliki kedalaman 5-10 sentimeter dan diameter berkisar 30-50 sentimeter. Bahkan, di beberapa titik, ada lubang yang diameternya mencapai 80 sentimeter. Saat hujan turun, jalan berlubang itu tertutup genangan air. Pengendara yang tidak menguasai medan dipastikan akan terjatuh. Truk dan mobil mengambil jalan di tengah. Akibatnya, kendaraan dari arah berlawanan harus berhenti agar tidak terjadi tabrakan. Keluhan dari masyarakat setempat, pak bupati,  kapan jalan ini mau diperbaiki, kalau jalan ini tidak di perbaiki kasihan pengguna jalan, banyak anak sekolah, orang mau berangkat kerja terganggu, Hal senada juga di keluhkan Anton warga desa Mangaran saat berkunjung ke rumah Misyadi di desa Bugeman, “ jalan ini rusak parah mas, kalau gak teten lewat jalan ini bisa jatuh, saya tadi berangkat habis maghrib dari Situbondo nyampek isyak ke Bugeman, saya meras terganggu dengan rusaknya jalan ini “ , ujar Anton. (sunawi)
Caption foto;
Tampak jalan raya Bugeman Kendit rusak parah, Belum ada perhatian dari pemkab Situbondo. Foto/Sunawi/Fokwas